Mata uang masih menguat terhadap dolar amerika serikat (AS), diperdagangkan di bawah Rp14.000 pada hari ini, Kamis 8 Oktober 2015.
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Dolar AS turun Rp256 dari kurs kemarin Rp14.065 menjadi Rp13.809 pada hari ini. Mata uang rupiah masih terus menguat terhadap mata uang dolar AS di dorong oleh Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III yang diumumkan pemerintah, kemarin.
Sementara berdasarkan situs PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), kurs dolar AS dijual Rp 13.985, dan kurs beli di tetapkan Rp 13.765.
Sedangkan di Bank Central Asia (BCA) kurs jual dolar di tetapkan Rp13.805 dan kurs beli Rp13.775. Sementara kurs dolar AS di Bank Mandiri dijual di Rp 13.900 dan kurs beli di Rp13.800.
Meski kurs rupiah menguat terhadap dolar, namun mata uang rupiah masih murah dan berada di bawah nilai kewajarannya (undevalue).
Sebelumnya, Deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengharapkan pertumbuhan ekonomi di kuartak III mulai membaik, Selain karena belanja pemerintah mulai berjalan efektif, hal ini di harapkan turut membantu pemulihan kondisi nilai tukar rupiah.
Sementara itu, dilansir ruters,mata uang dolar AS masih melemah terhadap mata uang dunia lainnya setelah analis memastikan bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Dolar turun 0,1% terhadap mata uang jepang di 119,91 yen. Mata uang euro naik 0,2% terhadap dolar menjadi US$1.12.
0 komentar:
Post a Comment