Polisi menyambangi dua rumah di Kampung Pesanggrahan, Meruya Utara, Jakarta Barat, Jumat (15/1) malam. Pertama, polisi menyambangi sebuah rumah kost yang diduga tempat tinggal D, salah seorang terduga pelaku aksi teror di depan Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta, kemarin.
Kedua, polisi menggerebek sebuah rumah di Kampung Pesanggrahan, Meruya Utara No. 22 RT.02/RW.03. Rumah tersebut milik MA, salah satu pelaku terduga teroris di depan Gedung Sarinah.
SM (31), istri terduga pelaku teror berinisial MA, menceritakan, sebelum kejadian suaminya tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Dia mengaku, suaminya juga tidak pernah bicara yang aneh-aneh sebelum kejadian.
"Enggak bilang apa-apa, biasa saja ya namanya orang mau kerja gimana sih jalan saja. Sudah saya siapin sarapan, langsung jalan abis sarapan," ujar SM di rumahnya, Jakarta Barat, Jumat (15/1).
Dia memastikan suaminya menjadi salah satu korban tewas saat aksi teror di Sarinah. SM mengenali suaminya dari pakaian yang dikenakan sesaat sebelum berangkat. Hanya saja yang membedakan adalah rompi yang dikenakan suaminya.
"Saya tahunya tadi siang pas pulang dari rumah sakit yakin dari baju birunya. Itu kan dia berangkat dari rumah jam 08.00 pakai baju biru. Saya mengenali tuh baju biru, cuma kan dari rumah enggak pakai rompi tapi yang diliatin adik saya pakai rompi, pakai topi. Dari rumah enggak pakai topi," jelasnya.
SM tidak menaruh curiga apapun atas aktivitas suaminya. Termasuk ikut pengajian. Apalagi suaminya tidak terlalu sering ikut pengajian. "Kalau ngaji ya cuma yang terdekat sini saja. Ya seminggu sekali gitu kalau subuh," katanya.
Tidak jarang teman-teman suaminya datang ke rumah. Namun SM mengaku tidak pernah mengetahui apa yang dibicarakan. "Kalaupun ada temannya, saya enggak pernah lihat soalnya saya di dalam saja," katanya.
0 komentar:
Post a Comment